Bojonegoro-Sebanyak 18 kecamatan dari total 28 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro diselimuti hujan pada Minggu siang 5-1-2020. Prakiraan cuaca ini datang dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda, Jawa Timur.
Sedangkan 18 kecamatan yang diperkirakan turun hujan, mulai dari Bojononegoro bagian barat, yaitu Padangan. Kemudian Kecamatan Purwosari, Kalitidu, Malo, Ngasem, Kecamatan Kota, Kanor, Baureno, Sumberejo, Kepoh Baru, Kedungadem. Selanjutnya Kecamatan Sugihwaras, Temayang, Bubulan, Ngambon, Tambakrejo, Margomulyo, dan Ngraho.
Menurut Ngasri Mulyati, 52 tahun, warga Desa/Kecamatan Padangan, hujan turun pada Minggu siang. Bahkan hujan juga turun deras di Kecamatan, Cepu Blora, Jawa Tengah—daerah perbatasan yang jaraknya sekitar 3 kilometer dari Kecamatan Padangan, Bojonegoro.”Hujan merata hingga di Cepu,” tegasnya pada damar.info.com, Minggu 5-1-2020.
Di Kecamatan Kota Bojonegoro, , mendung sudah menggelayut sejak Minggu siang pukul 13.00 lalu. Namun hujan mulai turun satu jam kemudian, tepatnya pukul 14.00 waktu setempat. Sebelum turun hujan angin kencang menyasar ke pepohonan dan permukiman penduduk. Wara sempat khawatir dengan angin kencang, meski tidak seperti sebelumnya.”Sempat khawatir angin kencag lagi,” tegas Agus, warga Sukorejo, Bojonegoro.
Sementara itu di aliran Sungai Bengawan Solo, permukaan air masih di ambang bawah atau belum mengkhawatirkan. Posisi permukaan air masih di bawah 13.00 phielschaal (alat ukur permukaan air sungi) berstatus siaga hijau. Kemudian 14.00 phielschal atau siaga kuning dan 15 phielschaal siaga merah.
Peningkatan air Sungai Bengawan Solo, bisa jadi karena kiriman dari hulu sungai. Mulai dari hulu di Kabupaten Karanganyar, Solo dan Sragen. Kemudian bisa juga kiriman dari Sungai Madiun, yang muaranya bertemu dengan Sungai Bengawan Solo di Dungus, Ngawi. Selain itu, 17 anak Sungai Bengawan Solo yang mengalir di Kabupaten Bojonegoro, Tuban, Rembang dan Blora, jadi pemicu air pasang.
Peningkatan air di Sungai Bengawan Solo, tetap dalam pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro dan Tuban serta Lamongan. Pasalnya, tiga kabupaten tersebut, berkepentingan karena sebagian kecamatan dilewati aliran Sungai Bengawan Solo.
Penulis : Sujatmiko