Blora- Kabupaten Blora, Jawa Tengah menetapkan tanggap darurat virus corona atau Covid-19. Menyusul setelah ada warga Blora yang dinyatakan positif Covid-19.
Bupati Blora Djoko Nugroho mengatakan, tanggap darurat berlaku sejak Senin 20-4-2020 hingga 40 hari ke depan. Di Blora, jumlah warga yang dinyatakan positif tertular virus corona berdasarkan hasil swab test sebanyak satu orang dan telah meninggal dunia. Sedangkan yang dinyatakan positif dari hasil rapid test sebanyak dua orang. Yakni satu orang laki-laki pemudik dari Jakarta yang berdomisili di Kecamatan Cepu. Sedangkan satu orang lainnya adalah istri dari almarhum yang positif Covid-19. Dia bertempat tinggal di Kecamatan Blora.
‘’Menyikapi adanya warga Blora yang positif Covid-19, maka kami menetapkan tanggap darurat terhadap virus corona selama 40 hari kedepan,’’ tegas Bupati dalam konferensi pers di media center posko Gugus Tugas Percepatan Penganganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora di kantor Pemkab Blora, Senin 20-4-2020.
Menurut bupati, keputusan tanggap darurat itu perlu disampaikan dengan harapan seluruh masyarakat tidak takut. Melainkan lebih hati-hati dan waspada terhadap perilaku seluruh masyarakat agar bisa menekan potensi penularan virus corona. Pihaknya meminta seluruh masyarakat bisa mengikuti semua petunjuk dan arahan pemerintah dalam rangka memutus rantai persebaran Covid-19.
Bupati mengungkapkan, tracing dan rapid test telah dilakukan kepada sejumlah orang baik keluarga, tetanga dan petugas medis yang pernah kontak dengan warga yang dinyatakan positif Covid-19 baik dari hasil swab test maupun rapid test. Dari rapid test yang dilakukan Sabtu dan Minggu (18-19/4) di Kecamatan Cepu dan Kecamatan Blora tersebut, diperoleh hasil satu orang positif. Dia adalah istri dari almarhum pasien positif Covid-19.
‘’Sekalipun istrinya baru positif berdasarkan rapid test, dalam dua hari kedepan akan kita lakukan swab test agar hasilnya lebih jelas. Ini perlu kehati-hatian. Saudara-saudara kita di rumah sakit baik dokter dan tenaga medis yang pernah merawat pasien tersebut juga kita isolasi,’’ ungkapnya.
Direktur RSUD dr. R. Soetijono Blora, dr. Nugroho Adiwarso menjelaskan, saat ini rumah sakitnya sedang melakukan isolasi terhadap dokter dan sejumlah tenaga medis yang pernah menangani almarhum pasien positif Covid-19 di Kecamatan Blora. ‘’Jumlahnya 25 orang. Terdiri dari dokter dan tenaga medis lainnya,’’ katanya.
Dia mengungkapkan, dari 25 orang tersebut, 23 orang di antaranya melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing selama 14 orang dan terus dipantau. Sedangkan dua orang lainnya diisolasi di rumah sakit karena mengalami demam. Menurut Nugroho Adiwarso, kedua orang itu saat ini kondisinya sudah membaik dan menunggu hasil swab test. ‘’Dengan adanya isolasi 25 orang tenaga medis rumah sakit ini, kami berharap tidak terjadi penyebaran Covid-19 di rumah sakit,’’ tandasnya.
Penulis : Ais
Editor : Sujatmiko