Damarinfo-Blora- Kabupaten Blora terpilih menjadi lokasi pilot project riset pengembangan inovatif kolaboratif (RPIK) untuk penanaman padi di lahan sawah tadah hujan (LSTH). Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) yang menetapkannya.
Sebagai bentuk penerapannya, dilaksanakan penanaman padi perdana di lahan sawah tadah hujan di Desa Prantaan, Kecamatan Bogorejo, Kamis 8-4-2021. Penanaman dilakukan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Balitbang Kementan RI Priatna Sasmita bersama Bupati Blora H Arief Rohman. Sebelum melakukan penanaman, rombongan terlebih dahulu meninjau kondisi lahan, melihat inovasi alat pengendali hama dan sumur bor serta berdialog dengan petani.
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Balitbang Kementan RI Priatna Sasmita mengemukakan, alasan dipilihnya Kabupaten Blora sebagai lokasi riset dikarenakan kondisi wilayahnya yang sebagian besar merupakan sawah tadah hujan. ‘’Kabupaten Blora ini sebagian besar wilayahnya adalah sawah tadah hujan. Maka kami ingin menguji hasil riset kami di Blora ini. Kami membawa beberapa varietas padi hasil penelitian yang dirancang memiliki masa tanam pendek dan butuh sedikit air sehingga cocok untuk sawah tadah hujan seperti Blora ini,” ungkapnya.
Menurut Priatna Sasmita, beberapa varietas yang ditanam di antaranya Inpari 38, Inpari 39, Inpari 40, Inpari 46, varietas Cisaat, dan Cakra Buana. ‘’Semuanya ini cocok ditanam di lahan tadah hujan. Kita coba, kita lihat mana yang lebih cocok untuk Blora. Luas lahan yang ditanami kali ini adalah 10 hektare,’’ tandas Priatna Sasmita.
Lebih lanjut Priatna Sasmita menjelaskan, penanaman kali ini merupakan center of excellent. Artinya, kata dia, menjadi pusat percontohan keunggulan inovasi lahan sawah tadah hujan. ‘’Diharapkan nantinya bisa dikembangkan di seluruh kecamatan dan menyebar menjadi model pengembangan sawah tadah hujan tingkat nasional,’’ kata Priatna Sasmita.
Bupati Blora H Arief Rohman mengapresiasi dan berterimakasih kepada Balitbang Kementan RI yang telah memilih Blora menjadi percontohan nasional riset padi sawah tadah hujan. ‘’Wilayah Blora ini memang hampir sebagian besar merupakan sawah tadah hujan. Sawah irigasinya hanya sedikit. Dengan adanya riset ini, kami berharap memperoleh hasil terbaik dan bisa direplikasikan ke daerah lain sehingga berujung pada peningkatan kesejahteraan petani kita,’’ kata bupati.
Bupati kelahiran Dusun Seren, Desa Sendangwungu, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora inipun meminta agar para petani dan tenaga penyuluh pertanian bisa ikut menyukseskan riset tersebut.
Penulis : Ais