Bojonegoro – Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro memasuki siaga I atau hijau dan berpotensi naik ke siaga kuning. Menyusul hujan yang turun dua hari berturut-turut di hulu sungai.
Dari data yang diperoleh di papan duga di Taman Bengawan Solo (TBS) sebelah utara Pasar Kota Bojonegoro pada pukul 06.00 WIB menunjukkan 13.17 phielschaal atau tinggi muka air dan naik menjadi 13.46 phielschaal pada Jumat pukul 15.00 WIB.
Kemungkinan air di Sungai Bengawan Solo naik bisa saja terjadi hingga siaga kuning (14.phielschaal). Pasalnya di wilayah Madiun dan Ngawi selama dua hari terakhir hujan terus menerus. Tak hanya itu, kiriman air juga datang dari 16 anak sungai yang berada di bagian selatan. Seperti Sungai Kunci, Pacal di Kecamatan Gondang dan Temayang. Juga anak sungai di sebelah utara. Salah satu di antaranya, seperti Kali Kening, anak Sungai Bengawan Solo, yang melintas di Kabupaten Rembang, Tuban dan di Bojonegoro.
Air dari Kali Kening ini meluap sehingga bisa menambah debit di Sungai Bengawan Solo. “Trend naik, kemungkinan masuk ke siaga kuning,” ujar Staf Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Wilayah Bojonegoro Budi Endro Prasetio.
Meluapnya Kali Kening di wilayah Tuban menyebabkan sejumlah daerah tergenang banjir. Seperti di sejumlah desa di Kecamatan Rengel. Seperti poros jalan Desa Brangkal – Desa Margorejo dan persawahan seluas 15 hektare tergenang. Rata-rata ketinggian air antara 30 centimeter hingga 80 centimeter.”Ya, terjadi banjir,” ujarnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nadif Ulfa belum bisa dikonfirmasi terkait data terdampak akibat status Sungai Bengawan Solo Siaga I. Namun tim dari BPBD Bojonegoro telah mengantisipasi atas naiknya air sungai.
Penulis : Rozikin
Editor : Sujatmiko
