damarinfo.com – Data Jawa Timur dalam Angka 2025 mencatat, produksi belimbing di provinsi ini pada 2024 mencapai 624.149 kuintal, naik 4,6% dari tahun sebelumnya. Di balik lonjakan tersebut, ada dinamika menarik di tiap daerah.
Kabupaten Malang memimpin produksi dengan 104.931 kuintal, disusul Blitar (89.869 kuintal) dan Tuban (72.618 kuintal). Sementara itu, di posisi terbawah, Situbondo hanya memproduksi 313 kuintal dan Sampang bahkan lebih rendah: 288 kuintal. Gap produksi ini seperti langit dan bumi—produksi Malang setara 340 kali lipat Sampang!
Beberapa daerah mencatat lonjakan mencolok:
-
Pasuruan melompat dari 77 kuintal (2023) menjadi 10.168 kuintal (2024).
-
Kota Surabaya naik 207%, meskipun volumenya kecil (7.655 kuintal).
Bojonegoro di Papan Tengah: Bintang yang Meredup Sementara
Bojonegoro berada di peringkat 10 dari 37 kabupaten/kota pada 2024 dengan produksi 17.414 kuintal, turun dari 20.965 kuintal pada 2023. Penurunan ini menjatuhkan posisinya dari peringkat 8 ke peringkat 10.
Tren Produksi Belimbing Bojonegoro (2021–2024):
Tahun | Produksi (Kuintal) | Pertumbuhan |
---|---|---|
2021 | 10.954 | – |
2022 | 19.681 | +79,7% |
2023 | 20.965 | +6,5% |
2024 | 17.414 | -16,9% |
Tahun-tahun awal (2021–2023) menjadi masa kejayaan, dengan produksi yang hampir dua kali lipat dalam setahun. Namun, 2024 menjadi titik balik, dengan penurunan tajam yang menunjukkan adanya tantangan serius.
Apa yang Menyebabkan Penurunan Ini?
Beberapa faktor kemungkinan jadi penyebab:
-
Perubahan iklim ekstrem: kekeringan atau curah hujan berlebih dapat merusak bunga dan fruit set.
-
Hama dan penyakit: serangan lalat buah atau jamur mengurangi produktivitas.
-
Ekonomi petani: harga jual yang tidak stabil bisa membuat petani beralih ke komoditas lain.
“Belimbing itu seperti artis: butuh panggung (lahan subur), lighting (cuaca tepat), dan penonton (pasar yang menanti),”
Agrowisata Ngringinrejo: Harapan dari Kalitidu
Namun, harapan belum padam. Desa Ngringinrejo di Kecamatan Kalitidu menjadi sumbu asa belimbing Bojonegoro. Sejak lebih dari 10 tahun terakhir, kawasan ini dikenal sebagai agrowisata belimbing yang konsisten menerima kunjungan wisatawan lokal maupun luar daerah.
Di sini, pengunjung bisa:
-
Memetik langsung buah dari kebun.
-
Belajar tentang budidaya belimbing.
-
Menikmati olahan belimbing seperti sirup, manisan, dan keripik.
Agrowisata ini bukan hanya etalase, tapi juga jembatan antara pertanian dan ekonomi kreatif lokal.
Langkah Strategis ke Depan
Agar belimbing Bojonegoro kembali bersinar, beberapa strategi bisa diambil:
-
Modernisasi pertanian: bibit unggul tahan hama, irigasi efisien, teknologi panen.
-
Penguatan pasar: kemitraan dengan retail modern atau ekspor terintegrasi.
-
Revitalisasi agrowisata: menjadikan Ngringinrejo sebagai pusat edukasi sekaligus pemasaran.
“Jangan biarkan belimbing Bojonegoro hanya tinggal nama. Ia masih punya potensi besar,”
Masih Ada Cahaya dari Barat
Dari peringkat yang melorot hingga agrowisata yang bertahan, belimbing Bojonegoro menyimpan kisah tentang jatuh-bangun sebuah komoditas lokal. Dengan perencanaan yang matang, target produksi 25.000 kuintal di 2025 bukanlah mimpi—melainkan panggung yang menanti sang bintang.
Penulis : Syafik
Sumber Data:
-
BPS Jawa Timur, Jawa Timur dalam Angka 2025
-
BPS Bojonegoro, Bojonegoro dalam Angka 2025