Bojonegoro – Sejumlah jembatan di sepanjang jalan arah Kahyangan api -Ngasem mengalami retak – retak dan di badan jembatan ambles. Warga yang kerap lewat di jalur itu mengaku khawatir terhadap kondisi jembatan yang dibangun tahun 2017, 2018 juga tahun 2019 lalu.
Sejumlah jembatan yang retak dan ambles, seperti jembatan Kahyangan Api IA dengan panjang 2,00 meter luas 7,20 meter dibangun dengan dana APBD 2019. Kemuduan jembatan Kahyangan Api IV dengan panjang 6 meter lebar 8,2 dibangun dengan dana APBD 2019. Lalu jembatan Kahyangan Api III panjang 2,4 lebar 7,2 meter dibangun dengan dana APBD 2018. Ada juga jembatan Kahyangan Api VI panjang 4,80 lebar 6,00 dibangun dengan dana APBD 2018.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro Sukur Priyanto, mengaku akan menelusuri informasi soal retak dan amblesnya di sejumlah jembatan di kawasan Kahyangan Api-Ngasem. “Kami aan telusuri (pelaksana dan datanya)” tandasnya pada damarinfo.com, Selasa 14-1-2020.
Hal sama dikatakan Anggota DPRD Komisi D Ahmad Suyono. Pihaknya meminta kepada pelaksana dan OPD terkait, untuk memperhatikan kualitas pembangunan dan tidak asal – asalan. “Saya minta pelaksana dan OPD untuk perhatikan kualitasnya, akan segera kita chek ke lapangan,” tegasnya.
Sementara itu damarinfo.com belum berhasil menghubungi pejabat yang menangani pekerjaan tersebut. Seperti Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga dan Penataan Ruang Kabupaten Bojonegoro Nur Sujito, dan Kepala Bidang Jembatan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga dan Penataan Ruang Kabupaten Bojonegoro Wardi.
Penulis : Rozikin
Editor : Sujatmiko