“Awu-awu” Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Tahun 2024

oleh 1540 Dilihat
oleh
(Peta Jumlah Penduduk Miskin Ekstrem Jawa Timur tahun 2021/potongan layar)

Bojonegoro Menjadi Pilot Project Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Nasional

Bojonegoro yang menjadi pilot project penanganan kemiskinan ekstrem semestinya bisa menjadi nomor satu dalam penanganan kemiskinan ekstrem ini , pasalnya Bojonegoro mempunya sumber dana yang cukup untuk melaksanakan program-program ekstrem untuk penghapusan kemiskinan ekstrem.

Program ekstrem bisa dalam programnya yang ekstrem atau  anggaranya yang ekstrem atau waktunya yang ekstrem atau  cakupan sasarannya yang ekstrem atau kerja pegawai negerinya yang ekstrem.

Sebagai contoh program ekstrem, cukup dari program yang sudah ada, yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT) ekstrem untuk penduduk dalam kategori miskin ekstrem sebesar Rp. 600 ribu per bulan. Program ini otomatis akan menjadikan penduduk miskin ekstrem tersebut tidak lagi miskin ekstrem. Pasalnya sesuai dengan kriteria bahwa penduduk miskin ekstrem adalah penduduk yang Power Purchasing Parity (PPP) nya $ 1,9 per hari, atau setara dengan Rp. 11.900 atau Rp. 600 ribu per bulan.

Di Bojonegoro pada tahun 2022 tercatat jumlah penduduk miskin ekstrem adalah 22,430 jiwa (https://sintagelis.jatimprov.go.id/) , jika masing-masing penduduk miskin ekstrem mendapatkan BLT Ekstrem Rp. 600 ribu/bulan maka kebutuhan anggaran dalam satu tahun adalah Rp. 161 miliar, dan Bojonegoro dipastikan sudah tidak ada lagi kemiskinan ekstrem.

Baca Juga :   Desa Sidomulyo, Blora Jadi Pilot Project Pengentasan Kemiskinan Kalangan Akademisi
(Grafik Jumlah Penduduk Miskin Ekstrem di Jawa Timur tahun 2022. Grafis : Syafik)

Untuk Kabupaten Bojonegoro besaran ini terlalu kecil dibandingkan dengan Perubahan APBD Bojonegoro tahun 2022, yakni Rp. 7,03 triliun,  hanya 2 persen saja.  Ini cara yang paling mudah untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di Bojonegoro.

Baca Juga :   Waduh, Bojonegoro Masuk 10 Besar Kantong Kemiskinan di Jawa Timur

Ya, daripada dananya  disumbangkan kepada Kabupaten lain yang tidak ada manfaatnya untuk masyarakat Bojonegoro.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *