APBD Bojonegoro Jumbo. Dari mana Saja Sumbernya?

oleh 109 Dilihat
oleh
(Depan Gedung Pemkab Bojonegoro. Foto : Syafik)

Bojonegoro,damarinfo.com – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bojonegoro tahun 2024 tembus di angka Rp. 7,7 triliun. Perhitungannya berdasarkan besaran belanja dan pembiayaan, belanja Kabupaten Bojonegoro tahun 2024 direncanakan sebesar Rp. Rp. 7.185.462.307.633 dan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp. 535.508.718.227.

Untuk membiayai besarnya belanja tersebut, Kabupaten Bojonegoro mengambil dari pendapatan APBD yang direncanakan sebesar Rp. 4,51 triliun, atau tepatnya Rp. 4.517.394.827.505, sehingga ada defisit anggaran sebesar Rp. 3,2 triliun atau tepatnya Rp. 3.203.576.198.355, defisit anggaran ini bakal ditutup dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun 2023 yang diperkirakan sebesar nilai defisit tersebut.

Perkiraan atau proyeksi pendapatan sebesar Rp. 4,51 triliun tersebut, didapatkan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp. 950.087.500.609 atau , dengan perincian dari Pajak Daerah sebesar Rp. 148.254.719.058, Retribusi Daerah sebesar Rp. 47.566.672.632, selanjutnya dari Hasil Pengelolaan Kekayaan yang Dipisahkan sebesar Rp. 145.348.820.179 dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sebesar Rp. 608.917.288.740. Besaran PAD ini menyumbang 21 persen dari total Pendapatan Daerah .

Pendapatan Kabupaten Bojonegoro terbesar adalah dari Dana Transfer yakni sebesar Rp. 3.491.853.678.471 atau 77 persen dari total pendapatan daerah. Dana transfer dari pemerintah pusat terbesar adalah dari Dana Bagi Hasil Bukan Pajak Sumber Daya Alam (SDA) Rp. 1.063.307.038.587 atau 30,1 persen dari total dana transfer.

Baca Juga :   Surat Redaksi Rendahnya Serapan Anggaran, Bukti Buruknya Perencanaan?

Dana transfer dari pemerintah pusat yang lain adalah dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)  yakni sebesar Rp. 75.453.648.426 atau 1,7 persen.

(Tabel Pendapatan Daerah Kabupaten Bojonegoro tahun 2024. Data Diolah dari Buku RKPD Kabupaten Bojonegoro tahun 2024. Bappeda Bojonegoro)

Dalam buku Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bojonegoro tahun 2024 juga disebutkan bahwa kecilnya persentase PAD menunjukkan bahwa kemandirian keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Bojonegoro masih rendah atau tingkat ketergantungan terhadap pihak luar/sumber dana eksternal masih sangat tinggi. Hal tersebut dikarenakan:

  1. Pendapatan Asli Daerah masih rendah dikarenakan potensi yang dimiliki rendah. Sektor unggulan yang menjadi penopang PAD masih tertumpu pada penerimaan PBB P2 dan laba perusahaan, untuk jenis pajak dan retribusi yang lain seperti pajak hotel, restoran, reklame, parkir, dan lain-lain dalam tahap pertumbuhan relatif lambat dan masih memberikan kontribusi yang kecil
  2. Sistem pemungutan pendapatan daerah khususnya pajak dan retribusi yang sudah memanfaatkan teknologi informasi tetapi belum maksimal, sehingga potensi pendapatan belum seluruhnya dijadikan target pendapatan sehingga potential losses masih tinggi
Baca Juga :   Kemandirian Anggaran Kabupaten Bojonegoro Masih Rendah

Penulis : Syafik

Sumber : RKPD Kabupaten Bojonegoro tahun 2024, Bappeda Bojonegoro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *