Apa Itu Reaktif Rapid Test Covid-19

oleh -
Kepala RSUD Sumberejo Kabupaten Bojonegoro dr. Ratih Wulandari.Foto/Syafik

Bojonegoro-Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro melakukan rapid test covid-19 masal, di beberapa lokasi terutama di tempat keramaian. Di antaranya rapid test kepada pedagang di Pasar Kota Kabupaten Bojonegoro 7-5-2020 , Pasar Banjarejo Kecamatan Kota Bojonegoro dan Pasar Dander Kecamatan Dander 9-5-2020.

Dari hasil rapid test kepada 500 pedagang di ketiga pasar tersebut, diketahui bahwa 168 orang dinyatakan reaktif dan belum dinyatakan positif atau negatif covid-19.

Namun, dalam masyarakat awam, tentu butuh penjelasan agar tidak keliru mengartikan istilah apa itu reaktif dan apa pula positif. Setidaknya ada keterangan dari tinjauan medis. Pertanyaannya, apa itu arti reaktif dari hasil rapid test tersebut?

Kepala Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumberejo Bojonegoro dr. Ratih Wulandari menjelaskan, rapid test adalah pemeriksaan untuk melihat respon imun (kekebalan) tubuh terhadap infeksi virus, yakni terbentuknya antibodi. Sementara reaktif artinya tubuh berhasil membentuk antibodi sebagai bentuk pertahanan tubuh akan paparan infeksi. Namun belum dapat dipastikan apakah itu virus corona atau covid-19.

Baca Juga :   Kasus Pertama Covid-19 di Blora, Penderita Sudah Meninggal

Meski demikian karena saat ini adalah pandemi covid-19 maka dilakukan test lanjutan untuk covid-19. “Singkat kata, reaktif artinya tubuh kita telah terpapar infeksi virus,” jelas dr. Ratih –panggilanya.

Dokter Ratih melanjutkan, bahwa tindak lanjut yang harus dilakukan adalah dengan metodeswab. Yakni mengambil sampel lendir dari saluran nafas pasien (tenggorokan). Selanjutnya lendir tersebut diuji dengan menggunakan alat PolYmearse Chain Reaction (PCR). Uji dilakukan untuk mengetahi jumlah virus yang sudah berada didalam tubuh yang berpotensi menginfeksi dengan segala kemungkinanya. Ini pun masih belum bisa dijadikan manifest klinis. “Hasil uji dengan Swab ini membutuhkan waktu lama” terangnya.

Baca Juga :   Bupati Blora: Tak Semua Warga Terdampak Covid-19 Dapat Bansos

Untuk itu dr. Ratih menyarankan, bila seseorang dengan hasil pemeriksaan rapid test reaktif, maka diwajibkan untuk meningkatkan imunitas dan isolasi diri agar tidak terjadi migrasi virus. Yaitu melalui droplet/percikan dahak/bersin/uap bicara atau penularan pada orang lain.

Pasalnya, lanjut dr Ratih, jalur masuk penularan droplet pasien reaktif kepada orang lain adalah melalui pelbagai jalan di tubuh kita. Yaitu masuk lewat mata, hidung dan juga mulut. Untuk itu dianjurkan bagi mereka yang rapid test-nya sudah reaktif untuk menjaga diri dengan menggunakan pelbagai cara. Satu di antaranya menggunakan masker. “Ya makanya, si reaktif dan si sehat itu selalu pakai masker,” pungkasnya.
Penulis : Abdus Syafik

Editor  : Sujatmiko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *