Bojonegoro – Meninggalnya satu keluarga karena tersengat jebakan tikus di Desa Tambahrejo, Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro memantik perhatian. Dari kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro memperhatian serius kasus ini.
Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Bojonegoro Sally Atyasasmi menyampaikan dalam membasmi hama tikus para petani bisa menggunakan pembasmi tikus alami yakni burung hantu. Sally-panggilnya- juga menyebutkan bahwa sebenarnya pada tahun 2020 sudah dianggarkan pengadaan rumah burung hantu (Rubuha) untuk membasmi hama tikus di persawahan. Namun anggaran tersebut harus di realokasi karena ada covid-19. “Kita pastikan pada anggaran tahun 2021 bisa dialokasikan” Kata Politisi Perempuan ini.
Sally menambahkan untuk mencegah hal tersebut terjadi, yang paling penting adalah Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro melakukan sosialisasi kepada petani untuk tidak menggunakan jebakan tikus dengan aliran listrik. Dalam jangka panjang, lanjutnya, masih dipertimbangkan untuk masuk dalam pembahasan Rancangan Peraturan Daerah Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.
Banyak penelitian terkait efektifitas penggunaan burung hantu dengan nama latin Tyto Alba ini dalam membasmi hama tikus, salah satunya adalah penelitian yang dimuat dalam jurnal pusat inovasi masyarakat miliki Institut Pertanian Bogor (IPB) edisi Maret 2020,Vol 2 (2) 2020: 280–285. Jurnal ini ditulis oleh Dhika Kintania Primadani, Bonjok Istiaji, Swastiko Priyambodo, Anna Ardillah Sanmas, Nadia Fauzana, Titah Nurhawati, Ainur Rosidah2, Arda Ardella2, Dyas Almira Rahmadhani3, Indah Sukmawati3, Lufi Diah Pratiwi.
Dari jurnal disebutkan Kelebihan burung hantu dalam strategi pengendalian hayati kaitannya dengan sifat burung hantu. Yakni burung hantu meruoakan prdator yang ganas dalam menangkap mangsa dari jarak jauh. Selanjutnya Tyto alba memiliki kecepatan terbang dan memiliki pendengaran yang tajam serta mampu mendengar suara tikus dari jarak 500 meter.
Burung hantu juga tidak bersifat migratory (Berpindah-pindah) sehingga dapat dikembangkan di area serangan tikus sawah. Burung hantu dapat memangsa tikus sebanyak 2-5 ekor tikus setiap harinya. Satu bulan dapat dihitung seekor burung hantu dapat membunuh lebih dari 100 ekor tikus (Sipayung et al. 2018).
Kelebihan lain dari penggunaan burung hantu yaitu biaya yang lebih murah dibandingkan dengan metode kimia atau mekanik, meskipun biaya awalnya mahal namun jika dijumlahkan maka akan lebih murah dan juga penggunaan burung hantu tidak menimbulkan bahaya sama sekali.
Masyarakat hanya perlu mengontrol kondisi burung hantu dan rubuhanya.
Penulis : Syafik
Editor : Sujatmiko