Blora- Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Asset 4 hingga Jumat 10-4-2020 masih menghentikan aktifitas pengolahan gas di Central Processing Plant (CPP) Gundih pasca kebakaran di area Thermal Oxidizer Unit (TOX), Kamis 9-4-2020, di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, Blora.
Penghentian aktifitas pengolahan gas atau shutdown di CPP itu dalam rangka proses stabilitasi sekaligus investigasi penyebab kebakaran. Investigasi dilakukan tim PT Pertamina EP bersama tim Puslabfor Polda Jawa Tengah dan Polres Blora.
“untuk mencari tahu penyebab kejadian,’’ ujar Agus Amperianto, Asset 4 General Manager PT Pertamina EP, Jumat 10-4-2020.
Sekadar diketahui, kebakaran di area TOX CPP Blok Gundih terjadi Kamis 9-4-2020 sekitar pukul 9.40 Wib. Api terlihat membumbung tinggi di salah satu cerobong di TOX CPP. Meski sempat membuat panik sejumlah pekerja, namun api berhasil dipadamkan satu jam kemudian. Hal itu setelah dilakukannya stabilisasi seluruh fasilitas di CPP Gundih oleh tim penanganan keadaan darurat PT Pertamina EP Cepu Field. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Usai kebakaran, tim organisasi penanganan keadaan darurat PT Pertamina EP Asset 4 juga melakukan pemeriksaan pada sarana operasi yang lain seperti Acid Gas Removal Unit (AGRU), Dehydration Unit (DHU), Gas Turbine Generator (GTG) dan fasilitas operasi lainnya yang akan disiapkan untuk proses recovery pada kesempatan restart up TOX dan operasi CPP mendatang.
‘’Aktifitas yang tidak kalah penting adalah memastikan seluruh instrumentasi yang dikontrol dari Distributed Control System (DCS) sudah tidak ada yang false operation,’’ kata Agus Amperianto.
Namun demikian, Agus Amperianto yang pernah menjabat manajer humas Pertamina EP menuturkan, investigasi teknis dan secara lebih detil bersama SKKMigas dan Kementerian ESDM juga segera dilaksanakan.
‘’Setelah hasil resmi investigasi penyebab kejadian dari Kementerian ESDM dan SKKMigas keluar akan kami sampaikan kepada stakeholder,’’ tandasnya.
Lebih lanjut, Agus menambahkan bahwa kondisi di CPP Gundih saat ini masih shutdown dan belum ada aktifitas pengolahan gas. Dia berharap penyebab pasti gangguan di TOX bisa segera diketahui dan bisa diperbaiki lebih cepat sehingga operasional CPP bisa kembali berjalan normal.
Dalam kondisi normal, CPP Gundih mengolah gas sebesar 50 MMSCFD (miliar kaki kubik). Gas tersebut disalurkan melalui pipa distribusi ke konsumen antara lain PT SPP, PLTGU Tambak Lorok Semarang dan PGN Jargas Blora dan Jargas Semarang.
Penulis : Ais
Editor : Syafik