Bojonegoro – Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro Sally Atyasasmi mengaku terus menerus mendorong agar Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Kabupaten setempat untuk meningkatkan layanan dan merespon cepat keluhan masyarakat.
“Saya minta PDAM agar merespon cepat atas keluhan masyarakat terutama yang menjadi pelanggan” tegasnya pada damarkita.com Minggu, 26-1-2020.
Masih menurut Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bojonegoro ini, jika di perlukan pihaknya akan mendatangi titik – titik yang terjadi trouble. Tujuannya supaya mengetahui persis kerusakan yang terjadi dan segera melakukan perbaikan. “Saya kira perlu mendatangi lokasi yang trouble,” tandasnya.
Sementara itu, melalui Ketua Komisi B DPRD Bojonegoro, Plt Direktur PDAM Joko Siswanto menyatakan, setelah ada perbaikan kebocoran pipa 12 dim di Kahyangan pada Sabtu 25 Januari 2020 pelayanan sudah normal kembali.
Namun keterangan tersebut langsung dibantah Edy,51, tahun, pelanggan PDAM yang tinggal di Jalan Sersan Mulyono Gang Cempaka, Klangon, Kota Bojonegoro. Menurutnya, sebaiknya petugas dari PDAM Bojonegoro langsung mengecek di lokasi sehingga tahu kondisi sebenarnya. “Mana yang lancar. Macet, sudah lebih dari 10 hari lamanya,” ujarnya dengan nada tegas, pada Minggu 26-1-2020.
Dia mencontohkan, dampak dari macetnya air PDAM juga dirasakan jamaah Musholla Al Kautsar, juga di lingkungan Jalan Sersan Mulyono, Gang Cempaka. Air dari tempat ibadah tersebut selama ini langganan ke PDAM. Padahal, lokasinya dengan kantor pusat PDAM Bojonegoro di Jalan Rajekwesi sekitar 500 meter. “Jamaah kesulitan kalau ambil air wudlu,” tandasnya.
Sebelumnya Pelaksana tugas Direktur PDAM Bojonegoro Joko Siswanto. Dirinya memohon maaf lantaran macetnya aliran air karena ada kabel pompa konslet. Dampaknya hampir dua hari pelayanan terganggu.
Sedangkan lokasi kabel pompa di sumber air Ngunut, Dander. Hari (Selasa 21-1-2020) sudah selesai dalam perbaikan. Pihaknya selaku direksi minta maaf atas kurang lancarnya air di rumah para pelanggan. “Memang ya harus segera diganti karena sudah beberapa tahun dan di tanam dalam tanah,” ujarnya.
Penulis : Rozikin
Editor : Sujatmiko