Adu Program Pilkada Bojonegoro: Teguh Haryono-Farida Hidayati vs. Setyo Wahono-Nurul Azizah

oleh 149 Dilihat
oleh
(Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro Pilkada 2024. )

Bojonegoro, damarinfo.com – Persaingan Pilkada Bojonegoro kian sengit dengan adu program dari dua pasangan calon bupati dan wakil bupati: Teguh Haryono-Farida Hidayati serta Setyo Wahono-Nurul Azizah. Masing-masing membawa visi yang menjanjikan. Mari kita lihat lebih dekat program mereka dan siapa yang mungkin lebih menjawab kebutuhan Bojonegoro.

1. Fokus Pendidikan: Pembaruan Kurikulum atau Pendanaan untuk Pesantren?

Teguh Haryono-Farida Hidayati hadir dengan program Bojonegoro Pandai, yang menyoroti pendanaan pendidikan terutama untuk pesantren dan sekolah SLTA. Ini mencerminkan perhatian pada pendidikan agama di tengah masyarakat Bojonegoro. Di sisi lain, Setyo Wahono-Nurul Azizah melalui Pendidikan Berkualitas berfokus pada infrastruktur sekolah, pelatihan guru, dan penyempurnaan kurikulum, mencakup keseluruhan sistem pendidikan. Pendekatan ini terlihat lebih menyeluruh, namun program Teguh menyasar isu yang lebih khas bagi masyarakat lokal.

2. Infrastruktur: Perbaikan Jalan atau Konektivitas Wilayah?

Kondisi jalan sering dikeluhkan masyarakat Bojonegoro, dan Teguh Haryono-Farida Hidayati menawarkan solusi melalui program Bojonegoro Nglenyer, yang berfokus pada peningkatan kualitas jalan dan penerangan. Sedangkan Setyo Wahono-Nurul Azizah membawa program Pembangunan Konektivitas Wilayah, yang tidak hanya membangun infrastruktur jalan, tetapi juga mendorong integrasi antarwilayah untuk memperkuat perekonomian lokal. Solusi Teguh memberikan respons cepat terhadap kebutuhan, namun program Setyo lebih mengarah pada pembangunan berkelanjutan.

3. Kesehatan: Akses Umum atau Peningkatan Tenaga Medis?

Dalam bidang kesehatan, Teguh Haryono-Farida Hidayati memiliki Bojonegoro Sehat, yang menitikberatkan pada akses layanan kesehatan. Setyo Wahono-Nurul Azizah, lewat Layanan Kesehatan Terbaik, menawarkan peningkatan fasilitas, pelatihan tenaga medis, dan kemudahan akses. Fokus Setyo tampak lebih menyeluruh, menyentuh peningkatan kualitas layanan serta penyebaran tenaga medis, yang sangat dibutuhkan di daerah-daerah terpencil.

Baca Juga :   Paslon 01 Dilaporkan ke Bawaslu: Ancaman Pidana Pemilu Mengintai

4. Ekonomi Lokal: Fokus Pertanian atau Diversifikasi Sektor Ekonomi?

Untuk ekonomi lokal, Teguh Haryono-Farida Hidayati hadir dengan Bojonegoro Produktif yang mendukung pertanian melalui irigasi dan jalan usaha tani. Sementara Setyo Wahono-Nurul Azizah mengusung Pengembangan Potensi Ekonomi Berkelanjutan, dengan pendekatan yang lebih luas meliputi pertanian, industri, dan pariwisata. Setyo menawarkan diversifikasi sektor ekonomi, membuka peluang ekonomi lebih beragam bagi masyarakat, sementara Teguh fokus pada sektor pertanian yang sudah akrab bagi warga.

5. Seni, Budaya, dan Olahraga: Pelestarian atau Prestasi?

Di bidang seni dan budaya, Teguh Haryono-Farida Hidayati melalui Bojonegoro Juara menekankan penghargaan pada seni dan budaya lokal. Setyo Wahono-Nurul Azizah melalui dua program terpisah menyasar seni budaya dan juga olahraga dengan rencana menjadikan Bojonegoro tuan rumah berbagai ajang prestasi. Setyo menekankan peran Bojonegoro dalam skala yang lebih luas, baik dari segi budaya maupun pariwisata.

Baca Juga :   Pendaftaran Pasangan Calon Pilkada Bojonegoro Tahun 2024 Berpotensi Diperpanjang

6. Isu Sosial dan Kesejahteraan: Bantuan Umum atau Santunan Khusus?

Teguh Haryono-Farida Hidayati menyoroti kesejahteraan masyarakat dengan Bojonegoro Peduli, yang menawarkan bantuan sosial bagi yang membutuhkan. Setyo Wahono-Nurul Azizah membawa program Darsila dan Kasih, dengan fokus bantuan gizi lansia serta santunan anak yatim piatu. Pendekatan Setyo terlihat lebih spesifik, menjangkau kelompok-kelompok rentan secara terarah.

7. Lingkungan dan Tata Kota: Adaptasi Iklim atau Program Umum?

Setyo Wahono-Nurul Azizah menonjol dengan Pembangunan Lingkungan dan Adaptasi Perubahan Iklim, menekankan pentingnya keberlanjutan lingkungan dalam program tata kota, sedangkan Teguh Haryono-Farida Hidayati belum memasukkan isu lingkungan secara mendetail dalam programnya. Pendekatan Setyo lebih relevan untuk masa depan dengan tata ruang yang memperhatikan adaptasi iklim global.

Kesimpulan: Pilihan di Tangan Masyarakat

Persaingan program Teguh Haryono-Farida Hidayati-Farida Hidayati dan Setyo Wahono-Nurul Azizah-Nurul Azizah menunjukkan bahwa masing-masing membawa keunggulan yang berbeda. Teguh Haryono-Farida Hidayati-Farida Hidayati berfokus pada respons cepat untuk permasalahan infrastruktur, kesejahteraan sosial, dan pertanian. Setyo Wahono-Nurul Azizah-Nurul Azizah menawarkan pendekatan yang lebih holistik dan jangka panjang, yang mungkin lebih visioner dan relevan untuk keberlanjutan.

Kini, masyarakat Bojonegoro-lah yang akan menentukan: akankah memilih solusi praktis Teguh-Farida atau visi komprehensif Setyo-Nurul yang lebih menyentuh isu keberlanjutan?

Penulis : Syafik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *