41,6 persen Penduduk Miskin di Bojonegoro adalah Petani

oleh 66 Dilihat
oleh
(Grafik Lapangan Usaha Utama Penduduk Miskin/ Tangkapan Layar. Sumber : Berita Resmi Statistik, BPS Bojonegoro)

Bojonegoro, damarinfo.com – Meski pertanian masih menjadi sektor dengan sumbangan tertinggi dalam membangun perekonomian Bojonegoro setelah Minyak dan Gas, namun kenyataanya para petani masih banyak yang masuk kategori miskin.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bojonegoro dalam Berita Resmi bernomor  01/12/Tahun 2021, 6 Desember 2021 menyebutkan bahwa jumlah penduduk miskin yang bekerja di sektor pertanian adalah 41,6 persen dari jumlah penduduk miskin di Bojonegoro tahun 2021. Jika jumlah penduduk miskin di Bojonegoro adalah 166.520 orang maka jumlah petani yang masih miskin sebanyak 69.373 orang.

Dalam berita resmi bertitel Profil kemiskinan Maret 2021 Kabupaten Bojonegoro ini juga menyebutkan bahwa  sebagian besar kepala rumah tangga miskin bekerja di sektor pertanian yakni 76,09 persen.

Dalam penjelasanya tentang teknis dan sumber data  BPS Kabupaten Bojonegoro menyebutkan :

  1. Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar (baik komoditi makanan dan komoditi bukan makanan) yang diukur menurut Garis Kemiskinan.
  2. Pendekatan dalam penghitungan Garis Kemiskinan (GK) kabupaten/kota adalah Garis Kemiskinan (GK) kabupaten/kota tahun sebelumnya dilakukan penyesuaian pada tingkat kabupaten/kota. Untuk tingkat kabupaten digunakan elastisitas provinsi di level perdesaan, sedangkan pada tingkat kota digunakan elastisitas provinsi di level perkotaan. Selain terhadap elastisitas provinsi, juga dilakukan penyesuaian terhadap inflasi. Untuk kabupaten/kota yang bukan kota inflasi, laju inflasinya diperoleh dari kabupaten/kota yang berdekatan (pendekatan sister city).
  3. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan.
  4. Garis Kemiskinan per rumah tangga dihitung dari garis kemiskinan per kapita dikalikan dengan rata-rata banyaknya anggota rumah tangga pada rumah tangga miskin.
  5. Sumber data utama yang dipakai untuk menghitung tingkat kemiskinan Maret 2021 adalah data Susenas bulan Maret 2021.
Baca Juga :   Kapan Penurunan Kemiskinan Paling Banyak di Bojonegoro? Ternyata Sudah Lama Banget...

Penulis : Syafik

Baca Juga :   Atasi Kemiskinan, Bupati Anna Ajak Masyarakat Bojonegoro Kompak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *